Mengapa Mengunjungi Marseille?
Marseille memikat sebagai kota paling kasar dan multikultural di Prancis, di mana perahu-perahu yang bergoyang di Vieux-Port menjual ikan segar, pasar-pasar Afrika Utara mengharumkan lorong-lorong berwarna-warni Le Panier, dan tebing-tebing kapur Calanques terjun ke laut Mediterania berwarna turquoise, menciptakan trekking pantai yang dramatis. Kota tertua di Prancis (populasi 870.000, didirikan pada 600 SM oleh orang Yunani) dan kota terbesar kedua ini memeluk keaslian yang edgy—kurang terpoles daripada Paris, lebih kasar daripada Nice, namun arsitektur modern MuCEM dan revitalisasi perkotaan Euroméditerranée menandakan transformasi. Patung Bunda Maria Emas di Notre-Dame de la Garde menghiasi bukit tertinggi (gratis masuk, pemandangan menakjubkan dari pelabuhan hingga pulau-pulau), sementara seni jalanan, toko-toko kerajinan, dan komunitas imigran di Le Panier menciptakan energi bohemian.
Vieux-Port ramai dengan pasar ikan pagi, keberangkatan feri ke Château d'If (pulau penjara Alexandre Dumas, Rp 102.000+ Rp 187.000 pulang-pergi), dan restoran tepi laut yang menyajikan bouillabaisse (sup ikan tradisional, Rp 1.020.000+ di tempat-tempat serius seperti Chez Fonfon). Taman Nasional Calanques dengan tebing putihnya dapat dijangkau melalui perjalanan perahu (Rp 425.000–Rp 595.000) atau jalur hiking yang menantang—Calanque de Sormiou dan En-Vau menawarkan teluk renang yang memukau. Museum-museum mencakup MuCEM yang mengeksplorasi budaya Mediterania dalam arsitektur kontemporer yang mencolok hingga Museum Cantini yang menampilkan seni modern.
Scene kuliner multikultural menyajikan couscous dan tagine Afrika Utara, panisse (gorengan kacang chickpea), dan biskuit navette. Kawasan pinggiran Quartiers Nord menampilkan realitas yang keras—hindari pada malam hari—namun area pusat tetap ramai. Kunjungi April-Juni atau September-Oktober untuk cuaca 18-28°C yang sempurna untuk hiking di Calanques sebelum kerumunan musim panas.
Dengan TGV dari Paris (3 jam 15 menit), jiwa Mediterania yang autentik, energi multikultural yang asli (50% warisan imigran), dan harga lebih murah daripada Riviera (Rp 1.190.000–Rp 2.040.000/hari), Marseille menawarkan keaslian kota pelabuhan Prancis tanpa kemewahan.
Apa yang harus dilakukan
Pemandangan Ikonik & Pesisir
Basilika Notre-Dame de la Garde
Patung Madonna Emas menghiasi bukit tertinggi (gratis masuk, pemandangan 360° yang menakjubkan). Naik 300+ anak tangga atau naik bus/kereta wisata (Rp 85.000 pulang-pergi). Interior bergaris bergaya Bizantium-Romawi, ex-votos dari pelaut. Datanglah pagi (9-10 pagi) atau saat matahari terbenam (6-7 malam pada musim panas). Foto dari teras sangat indah—Pelabuhan Tua, pulau-pulau, dan kota yang terbentang di bawah. Waspadai pencopet di tangga—jaga barang bawaan Anda.
Vieux-Port & Pasar Ikan Pagi
Pelabuhan bersejarah yang ramai dengan perahu layar, feri, dan pasar ikan harian (pukul 08.00–13.00) di mana penjual menjual hasil tangkapan hari itu. Energi pagi terbaik—istri nelayan membersihkan ikan, penduduk lokal menawar. Bebas berkeliling. Restoran tepi laut ramai turis tapi beratmosfer. Perahu dari Vieux-Port (sekitar Rp 238.000 return) mengantar ke Château d'If (pintu masuk pulau sekitar Rp 119.000), inspirasi Dumas untuk The Count of Monte Cristo. Fort Saint-Jean (gratis) menjaga pintu masuk pelabuhan.
Museum MuCEM & Marseille Modern
Museum of European and Mediterranean Civilizations (Rp 187.000 tiket dewasa penuh; tembok benteng Fort Saint-Jean gratis dan terhubung oleh jembatan pejalan kaki yang dramatis) dengan arsitektur kubus yang mencolok—pameran tentang budaya Mediterania, imigrasi, dan tradisi kuliner. Kafe di atap menawarkan pemandangan pelabuhan. Alokasikan 2-3 jam. Gratis masuk pada malam Rabu (7-9 malam musim panas). Tutup pada hari Selasa. Kontras kontemporer dengan Marseille yang kasar.
Petualangan Calanques
Pendakian Calanque de Sormiou & En-Vau
Tebing kapur putih yang dramatis menjulang ke laut Mediterania berwarna turquoise—hiking adalah satu-satunya cara untuk mencapai teluk berenang. Calanque de Sormiou (sedang) atau En-Vau (menantang, 3-4 jam pulang-pergi, curam dan berbatu). Bawa 2 liter air, topi, sepatu yang kokoh, dan perlengkapan snorkeling. Mulailah pada fajar (pukul 6-7 pagi) untuk menghindari panas. Dari Juni hingga September, akses ke Calanques diatur untuk keselamatan kebakaran dan erosi; beberapa sektor ditutup pada hari-hari berisiko tinggi, dan Sugiton kini memiliki sistem reservasi gratis pada hari-hari puncak. Selalu periksa situs web resmi Taman Nasional Calanques sebelum mendaki.
Tur Perahu ke Cassis & Calanques
Alternatif yang lebih mudah—tur perahu dari Vieux-Port (Rp 425.000–Rp 595.000 2-3 jam) melintasi 5-6 calanques, termasuk En-Vau dan Port-Pin. Berhenti berenang di teluk-teluk yang mudah diakses. Dapat turun di Cassis (desa nelayan yang menawan—makan siang, mencicipi anggur) dan kembali dengan bus (Rp 85.000). Pesan keberangkatan pagi. Perahu beroperasi dari Maret hingga November. Rentan mabuk laut? Minum obat.
Jalan Pesisir Corniche Kennedy
Jalan tepi laut yang indah sepanjang 5 km dari Vieux-Port hingga pantai (gratis untuk berjalan kaki, bersepeda, atau berkendara). Melewati Taman Villa Valmer, Pantai Catalans (warga lokal berenang sepanjang tahun!), dan teluk-teluk berbatu. Jalan-jalan sore saat matahari terbenam sangat romantis. Lanjutkan ke Pantai Prado untuk pasir. Bus 83 mengikuti rute ini. Pengendara sepeda menyukainya, tetapi jalan raya ramai—trotoar lebih aman untuk pejalan kaki.
Marseille Makanan & Budaya
Bouillabaisse, Sup Ikan Tradisional
Makanan khas Marseille—harap bersiap menghabiskan Rp 1.020.000–Rp 1.360.000 per orang untuk 'bouillabaisse asli' di tempat seperti Chez Fonfon atau Le Miramar. Dua hidangan—sup ikan dengan rouille (mayo bawang putih), lalu piring ikan dengan kentang. Pesan sehari sebelumnya (pemesanan wajib). Versi lebih murah (Rp 680.000–Rp 850.000) di tempat yang kurang mewah kurang autentik. Mahal tapi pengalaman Marseille yang tak terlupakan. Spesialitas makan siang. Bagikan hidangan pembuka—porsinya besar.
Le Panier Kota Tua & Seni Jalanan
Kawasan tertua Marseille—jalan-jalan curam dan sempit, fasad berwarna-warni, seni jalanan, toko-toko kerajinan, kafe yang dikelola imigran. La Vieille Charité (panti asuhan abad ke-17, kini museum) dengan halaman gratis. Gratis untuk dieksplorasi. Kunjungi pagi hari (9-11 pagi) atau sore hari (5-7 sore). Sedang mengalami gentrifikasi tetapi tetap mempertahankan karakter multikultural. Nikmati teh mint Afrika Utara di kafe sudut.
Pastis & Budaya Pasar Provençal
Liqueur adas (encerkan dengan air perbandingan 1:5) Obsesi Marseille—coba di kafe tepi laut (Rp 68.000–Rp 102.000). Pasar Noailles (setiap hari kecuali Minggu) menjual rempah-rempah Afrika Utara, hasil bumi, dan kain—energi multikultural. Navette de Marseille (kue berbentuk perahu dengan rasa bunga jeruk) adalah manisan lokal. Panisse (gorengan kacang chickpea, Rp 51.000–Rp 85.000) adalah makanan jalanan khas. Sabun Savon de Marseille cocok sebagai oleh-oleh portabel.
Galeri
Informasi Perjalanan
Menuju ke sana
- Bandara: MRS
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
April, Mei, Juni, September, Oktober
Iklim: Hangat
Cuaca per Bulan
| Bulan | Tinggi | Rendah | Hari hujan | Kondisi |
|---|---|---|---|---|
| Januari | 13°C | 8°C | 8 | Baik |
| Februari | 14°C | 8°C | 4 | Baik |
| Maret | 15°C | 8°C | 5 | Baik |
| April | 18°C | 11°C | 7 | Sangat baik (terbaik) |
| Mei | 22°C | 15°C | 8 | Sangat baik (terbaik) |
| Juni | 24°C | 18°C | 5 | Sangat baik (terbaik) |
| Juli | 28°C | 21°C | 0 | Baik |
| Agustus | 28°C | 21°C | 1 | Baik |
| September | 25°C | 18°C | 10 | Sangat baik (terbaik) |
| Oktober | 19°C | 12°C | 11 | Sangat baik (terbaik) |
| November | 17°C | 11°C | 4 | Baik |
| Desember | 12°C | 7°C | 12 | Baik |
Data cuaca: Arsip Open-Meteo (2020-2024) • Open-Meteo.com (CC BY 4.0) • Rata-rata historis {year}
Anggaran
Tidak termasuk penerbangan
Persyaratan Visa
Wilayah Schengen
💡 🌍 Tip Wisatawan (November 2025): Waktu terbaik untuk berkunjung: April, Mei, Juni, September, Oktober.
Informasi Praktis
Menuju ke sana
Bandara Marseille Provence (MRS) berjarak 27 km ke arah barat laut. Shuttle bus ke Stasiun Saint-Charles seharga Rp 170.000 (25 menit). Taksi Rp 850.000–Rp 1.020.000 Kereta api TGV dari Paris 3 jam 15 menit (Rp 510.000–Rp 1.700.000), Lyon 1,5 jam, Barcelona 4 jam, Nice 2,5 jam. Stasiun Marseille Saint-Charles adalah stasiun utama—10 menit berjalan kaki ke Vieux-Port.
Berkeliling
Marseille memiliki metro (2 jalur), trem, dan bus (Rp 34.000 sekali jalan, Rp 95.200 tiket harian). Perjalanan dari Vieux-Port ke Calanques memerlukan bus atau perjalanan perahu. Pusat kota dapat dijangkau dengan berjalan kaki tetapi berbukit-bukit. Le Panier memiliki jalan-jalan yang curam. Sebagian besar atraksi dapat dijangkau dengan transportasi umum. Taksi tersedia. Hindari menyewa mobil di kota—parkir sangat sulit. Perjalanan sehari ke Calanques: tur terorganisir lebih mudah daripada transportasi umum.
Uang & Pembayaran
Euro (EUR). Kartu kredit dan debit diterima secara luas. ATM tersedia di mana-mana. Pasar seringkali hanya menerima uang tunai. Tip: Layanan sudah termasuk, tetapi tip 5-10% dihargai. Restoran bouillabaisse mewah—pesan terlebih dahulu. Harga moderat untuk Prancis—lebih murah daripada Paris atau Riviera.
Bahasa
Bahasa Prancis adalah bahasa resmi. Bahasa Inggris digunakan di hotel dan restoran wisata, namun kurang umum di pasar dan lingkungan perumahan. Bahasa Arab Afrika Utara dan Berber banyak digunakan di daerah multikultural. Generasi muda lebih fasih berbahasa Inggris. Menguasai dasar-dasar bahasa Prancis sangat membantu. Aksen Marseillais khas—cepat dan berirama selatan.
Tips Budaya
Keamanan: hindari memamerkan ponsel/barang berharga, jangan berjalan sendirian di malam hari di daerah berbahaya, gunakan akal sehat. Multikultural: pengaruh kuat dari Afrika Utara, couscous dan tagine di mana-mana. Bouillabaisse: pesan sehari sebelumnya di restoran yang tepat, mahal (Rp 1.020.000+), disajikan dalam dua hidangan. Pastis: minuman keras anise, spesialitas Marseille, encerkan dengan air. Sabun Marseille: sabun zaitun tradisional. Sepak bola: Olympique de Marseille (OM) adalah agama—jangan memuji PSG. Vieux-Port: pasar ikan turis tapi autentik di pagi hari. Le Panier: sedang berkembang tapi tetap mempertahankan karakternya. Minggu: toko-toko tutup, restoran buka. Angin Mistral: angin kencang dan dingin dari utara, bisa berhembus berhari-hari. Siesta: toko-toko tutup pukul 12-3 siang kadang-kadang.
Itinerary Sempurna 2 Hari di Marseille
Hari 1: Port & Panier
Hari 2: Petualangan Calanques
Tempat Menginap Marseille
Vieux-Port
Paling cocok untuk: Pelabuhan, pasar ikan, hotel, restoran, feri, pusat wisata, tepi laut
Le Panier
Paling cocok untuk: Kawasan tertua, seni jalanan, multikultural, toko kerajinan, bohemian, menawan
Cours Julien
Paling cocok untuk: Kafe-kafe trendi, seni jalanan, toko-toko vintage, kehidupan malam, suasana muda, alternatif
Corniche/Prado Beaches
Paling cocok untuk: Jalan pesisir, pantai, makan di tepi laut, perumahan, pemandangan indah, santai
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Apakah saya memerlukan visa untuk mengunjungi Marseille?
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Marseille?
Berapa biaya perjalanan ke Marseille per hari?
Apakah Marseille aman untuk turis?
Apa saja atraksi wajib dikunjungi di Marseille?
Aktivitas Populer
Tur dan pengalaman terpopuler di Marseille
Siap Mengunjungi Marseille?
Pesan penerbangan, akomodasi, dan aktivitas Anda