Objek wisata di Luang Prabang, Laos
Illustrative
Laos

Luang Prabang

Kota kuil UNESCO dengan upacara sedekah fajar, air terjun Mekong, biara Buddha, pesona kolonial Prancis, dan suasana perjalanan santai.

Terbaik: Nov, Des, Jan, Feb, Mar
Dari Rp 1.020.000/hari
Hangat
#budaya #kuil #tenang #UNESCO #alam #terjangkau
Waktu yang tepat untuk berkunjung!

Luang Prabang, Laos adalah tujuan dengan iklim hangat yang sempurna untuk budaya dan kuil. Waktu terbaik untuk berkunjung adalah Nov, Des, dan Jan, saat kondisi cuaca ideal. Wisatawan dengan anggaran terbatas dapat menjelajah mulai dari Rp 1.020.000/hari, sementara perjalanan kelas menengah rata-rata Rp 2.380.000/hari. Visa diperlukan untuk sebagian besar wisatawan.

Rp 1.020.000
/hari
Nov
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Diperlukan visa
Hangat
Bandara: LPQ Pilihan teratas: Upacara Pemberian Sedekah Fajar Tak Bat, Wat Xieng Thong

Mengapa Mengunjungi Luang Prabang?

Luang Prabang memikat sebagai kota Warisan Dunia UNESCO paling tenang di Asia Tenggara, di mana 34 kuil Buddha berlapis emas berjejer di antara Sungai Mekong dan Nam Khan, para biksu berjubah kuning mengumpulkan sedekah pada fajar dalam upacara Tak Bat yang berusia berabad-abad, dan villa kolonial Prancis yang diubah menjadi kafe menyajikan roti baguette di bawah pohon kelapa di bekas ibu kota kerajaan ini yang seolah terlupakan oleh waktu. Semenanjung bersejarah yang kompak (pop. 56.000) menjadi pusat spiritual Laos: Atap bertingkat yang megah di Wat Xieng Thong menggambarkan arsitektur klasik Laos dengan panel kaca mozaik 'pohon kehidupan', Museum Istana Kerajaan memamerkan takhta dan perlengkapan kerajaan raja terakhir Laos sebelum revolusi komunis 1975, dan 328 anak tangga di Gunung Phousi membawa pengunjung ke stupa berlapis emas yang menawarkan pemandangan matahari terbenam 360° di atas sungai dan pegunungan.

Namun, keajaiban Luang Prabang terletak pada ritme, bukan monumen—bangunlah pukul 5:30 pagi untuk menyaksikan ratusan biksu menerima persembahan nasi lengket dari penduduk lokal dan turis yang berlutut (partisipasi yang sopan dipersilakan, tetapi berpakaianlah sopan dan jaga jarak), lalu sarapan di kafe tepi Sungai Mekong sambil menonton nelayan melempar jaring saat kabut pagi menghilang. Kota ini memadukan tradisi Buddha dengan warisan Prancis Indochina: rumah-rumah toko kolonial berjejer di Jalan Sisavangvong, menampung hotel-hotel butik dan toko-toko sutra, sementara Pasar Malam (setiap hari pukul 5-10 malam) menyebar tekstil tenun tangan dan lampion kertas di jalan-jalan pejalan kaki. Alam mengelilingi zona UNESCO: Air Terjun Kuang Si (30 km selatan, 60.000 kip/Rp 37.778–Rp 40.926 ) mengalir melalui kolam bertingkat berwarna turquoise yang sempurna untuk berenang—datanglah lebih awal untuk menghindari kerumunan dan naik ke tingkat atas untuk kolam infinity alami yang jernih.

Gua Pak Ou di hulu sungai (25 km, 2 jam dengan perahu lambat) menyimpan ribuan patung Buddha di gua kapur suci. Aktivitas cenderung ke arah perjalanan lambat: kelas memasak (kunjungan pasar + resep), meditasi di biara (beberapa menawarkan penginapan semalam), retret yoga, bersepeda di sawah, atau sekadar membaca di tepi Mekong dengan bir Beerlao dan pemandangan sungai. Scenario kuliner memikat: nasi ketan dimakan dengan tangan disajikan bersama laap (salad daging cincang) atau jaew bong (saus pedas), sementara restoran fusion Prancis-Laos menyajikan bebek confit dengan saus tamarind.

Kios makanan di Pasar Malam memanggang ikan dan menyajikan jus buah. Ock Pop Tok Living Crafts Centre mendemonstrasikan tenun tradisional Laos. Perjalanan multi-hari dapat mencapai Pusat Konservasi Gajah di Sayaboury (2–3 jam perjalanan, suaka etis—tidak ada penunggang gajah, biasanya paket 2–3 hari), atau mengunjungi desa-desa suku Hmong di pegunungan dalam perjalanan sehari.

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah November–Maret (sejuk dan kering, 15–28°C), hindari panas terik April–Mei (35–40°C) dan hujan muson Juni–Oktober. Dengan visa on arrival (USRp 629.630 untuk kebanyakan kewarganegaraan), mata uang Lao kip (Rp 17.000 ≈ 24.000–25.000 kip, tetapi USD diterima secara luas), bahasa Inggris terbatas di luar sektor pariwisata, dan budaya santai 'bor pen nyang' (tidak perlu khawatir), Luang Prabang menawarkan ketenangan spiritual dan imersi budaya dengan harga backpacker—di mana lonceng kuil bergema di fajar, para pelancong tinggal berminggu-minggu bukan berhari-hari, dan terburu-buru terasa seperti pelanggaran.

Apa yang harus dilakukan

Spiritual & Kuil

Upacara Pemberian Sedekah Fajar Tak Bat

Bangun pada pukul 5:15 pagi untuk menyaksikan ratusan biksu berpakaian jubah kuning mengumpulkan persembahan nasi lengket dalam tradisi Buddha yang telah berabad-abad. Ikuti dengan hormat: beli persembahan dari penjual yang tepat (bukan anak-anak), duduk di bangku rendah, berpakaian sopan (bahu/lutut tertutup), tetap diam, jangan menyentuh biksu atau menggunakan flash kamera. Ritual suci ini berlangsung setiap hari pukul 05.30-06.30 pagi di sepanjang jalan utama—amati dari jarak jauh jika merasa tidak nyaman ikut serta.

Wat Xieng Thong

Kuil terindah di Laos (1560, 20.000 kip/Rp 13.600 ) menampilkan arsitektur Laos klasik dengan atap bertingkat yang megah dan mozaik kaca 'pohon kehidupan' yang menakjubkan di dinding belakang. Kunjungi pada pagi hari (7-8 pagi) sebelum rombongan tur tiba. Kompleks ini menampung beberapa bangunan, termasuk kapel merah dengan patung Buddha berbaring dan ruang kereta pemakaman kerajaan. Sediakan waktu 45-60 menit untuk menjelajahi dengan baik.

Matahari Terbenam di Gunung Phousi

Naik 328 anak tangga ke bukit suci (tiket masuk 20.000 kip/Rp 13.600 ) untuk pemandangan matahari terbenam 360° di atas Sungai Mekong, Sungai Nam Khan, dan atap kuil emas kota. Datanglah 45 menit sebelum matahari terbenam (sekitar pukul 5:30 sore) untuk mendapatkan tempat yang bagus dan menjelajahi kuil-kuil di puncak bukit. Pendakian curam memakan waktu 15-20 menit—bawa air. Alternatifnya, naiklah saat matahari terbit untuk menghindari kerumunan dan menikmati pemandangan sungai yang berkabut.

Museum Istana Kerajaan

Bekas kediaman raja-raja Laos hingga revolusi komunis tahun 1975 (30.000 kip/Rp 20.400 tutup pada hari Selasa). Lihat ruang takhta, perlengkapan kerajaan, dan patung Buddha suci Pha Bang. Lepaskan sepatu sebelum masuk. Dilarang mengambil foto di dalam. Kunjungi pada pagi hari (9-10 pagi) untuk menghindari kerumunan. Sediakan waktu 60-90 menit. Pakaian sopan diwajibkan—bahu dan lutut harus tertutup.

Alam & Air Terjun

Air Terjun Kuang Si

Air terjun tiga tingkat yang menakjubkan, 30 km ke selatan, dengan kolam travertine berwarna turquoise yang sempurna untuk berenang (60.000 kip/Rp 40.800–Rp 44.200 termasuk tiket masuk untuk wisatawan asing, mencakup perjalanan kereta dan suaka beruang). Datanglah lebih awal (pukul 8-9 pagi) sebelum keramaian untuk pengalaman yang masih alami. Naiklah ke tingkat atas (jalur 400m, 20 menit) untuk kolam alami infinity yang terpencil dan pemandangan air terjun utama. Bawa pakaian renang, handuk, dan tas tahan air. Kunjungi Pusat Penyelamatan Beruang di pintu masuk (termasuk dalam tiket). Sediakan waktu 3-4 jam termasuk perjalanan. Songthaew bersama mulai dari 50.000–60.000 kip per orang; tuk-tuk pribadi biasanya 300.000–400.000 kip.

Gua Pak Ou

Gua kapur suci 25 km hulu sungai yang menampung ribuan patung Buddha (tiket masuk 20.000 kip). Naik perahu lambat selama 2 jam menyusuri Mekong (perahu bersama 65.000–100.000 kip per orang, perahu pribadi ~300.000 kip+, berangkat pukul 8–9 pagi). Gua Tham Ting bagian bawah memiliki koleksi terbaik; naik 200 anak tangga ke gua Tham Theung bagian atas (bawa senter). Perahu berhenti di desa whisky Ban Xang Hai untuk mencicipi minuman keras beras Lao-Lao. Kembali sebelum pukul 1-2 siang. Pesan tur atau sewa perahu di tepi sungai.

Kayaking & Aktivitas Sungai

Kayak di Sungai Nam Khan (tur setengah hari 200.000 kip/Rp 136.000 termasuk transportasi dan pemandu). Dayung melintasi pedesaan sambil melewati kerbau air, sawah padi, dan desa-desa lokal. Musim terbaik November-April saat tingkat air ideal. Beberapa tur menggabungkan kayaking dengan kunjungan ke Air Terjun Kuang Si. Alternatifnya, sewa sepeda gunung (30.000 kip/hari) untuk bersepeda di jalan pedesaan sambil menjelajahi air terjun tersembunyi dan desa-desa.

Kehidupan Lokal & Pengalaman

Pasar Malam

Jalan Sisavangvong yang ramah pejalan kaki berubah menjadi pasar kerajinan tangan setiap malam (pukul 5-10 malam, masuk gratis). Telusuri tekstil tenun tangan, syal sutra, lampion kertas, perhiasan perak, dan kerajinan lokal yang tersebar di sepanjang jalan sepanjang 300 meter. Harga tetap berarti tidak perlu menawar. Kios makanan di ujung pasar menyajikan hidangan murah dan jus buah (20.000-40.000 kip). Suasana terbaik pukul 6-8 malam. Dukung pengrajin lokal dengan membeli langsung dari penenun.

Kelas Memasak & Tur Pasar

Kelas setengah hari (250.000–350.000 kip/Rp 170.000–Rp 238.000) dimulai dengan tur pasar pagi untuk mempelajari bahan-bahan tradisional Laos—nasi ketan, pasta ikan, galangal, dan serai. Masak 4–6 hidangan tradisional: laap (salad daging cincang), tam mak hoong (salad pepaya), atau jeow bong (saus pedas). Kelas kelompok kecil termasuk buku resep. Pesan melalui Tamarind atau Ock Pop Tok. Kelas pagi terbaik—pasar paling ramai pukul 7-9 pagi.

Ock Pop Tok Pusat Kerajinan Hidup

Pusat tekstil yang menghadap Sungai Mekong menampilkan tenun tradisional Laos (gratis masuk). Lihat para pengrajin bekerja di alat tenun menciptakan pola rumit yang diwariskan turun-temurun. Workshop tenun pengenalan selama satu jam (180.000 kip/Rp 119.000) atau kursus seharian (mulai dari 750.000 kip/Rp 510.000) mengajarkan pembuatan pewarna alami dan tenun sutra. Kafe yang bagus menyajikan makan siang fusion Laos dengan pemandangan sungai. Terletak 3 km ke timur—tuk-tuk 30.000 kip.

Informasi Perjalanan

Menuju ke sana

  • Bandara: LPQ

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

November, Desember, Januari, Februari, Maret

Iklim: Hangat

Cuaca per Bulan

Bulan terbaik: Nov, Des, Jan, Feb, MarTerpopuler: Mar (35°C) • Paling kering: Jan (0d hujan)
Jan
31°/16°
Feb
32°/17°
Mar
35°/21°
💧 6d
Apr
32°/21°
💧 16d
Mei
35°/25°
💧 13d
Jun
33°/25°
💧 17d
Jul
33°/25°
💧 20d
Agu
30°/24°
💧 26d
Sep
30°/24°
💧 21d
Okt
28°/21°
💧 12d
Nov
30°/19°
💧 3d
Des
28°/15°
Sangat baik
Baik
💧
Basah
Data cuaca bulanan
Bulan Tinggi Rendah Hari hujan Kondisi
Januari 31°C 16°C 0 Sangat baik (terbaik)
Februari 32°C 17°C 0 Sangat baik (terbaik)
Maret 35°C 21°C 6 Sangat baik (terbaik)
April 32°C 21°C 16 Basah
Mei 35°C 25°C 13 Basah
Juni 33°C 25°C 17 Basah
Juli 33°C 25°C 20 Basah
Agustus 30°C 24°C 26 Basah
September 30°C 24°C 21 Basah
Oktober 28°C 21°C 12 Baik
November 30°C 19°C 3 Sangat baik (terbaik)
Desember 28°C 15°C 0 Sangat baik (terbaik)

Data cuaca: Arsip Open-Meteo (2020-2024) • Open-Meteo.com (CC BY 4.0) • Rata-rata historis {year}

Anggaran

Anggaran Rp 1.020.000/hari
Kelas menengah Rp 2.380.000/hari
Kemewahan Rp 4.879.000/hari

Tidak termasuk penerbangan

Persyaratan Visa

Diperlukan visa

💡 🌍 Tip Wisatawan (November 2025): November 2025 sangat cocok untuk mengunjungi Luang Prabang!

Informasi Praktis

Menuju ke sana

Bandara Internasional Luang Prabang (LPQ) berjarak 4 km ke arah timur laut. Tuk-tuk ke kota 50.000 kip/Rp 34.000 (harga tetap, 15 menit). Penerbangan dari Bangkok (2 jam, Rp 944.444–Rp 2.361.111), Hanoi (1 jam), Vientiane (45 menit), Siem Reap, Chiang Mai. Daratan: perahu lambat dari perbatasan Thailand (2 hari, pemandangan Sungai Mekong, Rp 629.630–Rp 944.444), bus VIP dari Vientiane (10-12 jam, 150.000 kip/Rp 94.444–Rp 125.926), minivan dari Vang Vieng (6-7 jam). Sebagian besar orang terbang melalui koneksi Bangkok atau Hanoi.

Berkeliling

Luang Prabang kecil dan mudah dijelajahi dengan berjalan kaki—semenanjung berukuran 2 km x 1 km. Sewa sepeda (20.000–30.000 kip/Rp 13.600–Rp 20.400/hari) untuk perjalanan yang lebih lama. Tuk-tuk 20.000–50.000 kip/Rp 13.600–Rp 34.000 di sekitar kota (negoisasi). Sewa motor (80.000–120.000 kip/Rp 54.400–Rp 81.600/hari) untuk air terjun dan pedesaan (lisensi internasional diwajibkan secara hukum tetapi jarang diperiksa—kecelakaan umum, jalanan sulit). Songthaews (truk bersama) ke Air Terjun Kuang Si 50.000–60.000 kip per orang; tuk-tuk pribadi 300.000–400.000 kip. Perahu lambat ke Gua Pak Ou: bersama 65.000–100.000 kip per orang, pribadi ~300.000 kip+. Jalan kaki + sesekali tuk-tuk mencakup semuanya.

Uang & Pembayaran

Lao Kip (LAK). Penukaran: Rp 17.000 ≈ 24.000–25.000 kip, Rp 15.741 ≈ 21.000 kip (kurs bervariasi—periksa yang terbaru). Dolar AS diterima luas, baht Thailand di dekat perbatasan. ATM tersedia di kota (tarik tunai maksimal—biaya berlaku). Kartu kredit diterima di hotel, restoran mewah, jarang di tempat lain. Bawa uang tunai untuk pengeluaran sehari-hari. Tip: tidak umum tetapi dihargai (5-10% di restoran, 20.000 kip untuk pemandu). Tawar-menawar di pasar diharapkan. Sangat terjangkau—anggaran 200.000-400.000 kip/Rp 136.000–Rp 272.000/hari untuk perjalanan menengah.

Bahasa

Bahasa Lao adalah bahasa resmi. Bahasa Inggris sangat terbatas di luar hotel dan operator tur. Aplikasi terjemahan sangat diperlukan. Bahasa Prancis digunakan oleh generasi tua (warisan kolonial). Bahasa Lao dasar: Sabaidee (halo), Khop jai (terima kasih), Bor pen nyang (tidak apa-apa). Komunikasi menantang di restoran dan toko lokal—kesabaran dan isyarat tubuh membantu. Papan petunjuk semakin bilingual di area wisata.

Tips Budaya

Hormat Buddha: lepas sepatu di kuil, berpakaian sopan (bahu/lutut tertutup), jangan menyentuh biksu atau patung Buddha, wanita tidak boleh menyentuh biksu. Tak Bat: upacara suci—berpartisipasi dengan hormat atau jangan hadir, diam, persembahan yang tepat, jaga jarak dari biksu. Pakaian konservatif dihargai di luar zona turis. Budaya Laos: 'bor pen nyang' (tidak perlu khawatir) tempo—segala sesuatu membutuhkan waktu, jangan terburu-buru, kesabaran sangat penting. Tunjuk dengan tangan terbuka (bukan jari), jangan menyentuh kepala, kaki adalah bagian terendah (jangan menunjuk ke orang). Tawar-menawar di pasar diperbolehkan, senyum sangat berarti. Lepaskan sepatu saat masuk rumah. Afeksi publik minimal. Orang Laos pemalu tapi ramah—sapa dengan 'nop' (tangan bersatu, membungkuk). Jam tenang pukul 11 malam (kuil, penginapan). Hormati orang tua. Etos perjalanan lambat—Luang Prabang adalah tempat untuk bersantai, bukan terburu-buru.

Itinerary Sempurna 4 Hari di Luang Prabang

1

Tiba & Kota Tua

Terbang ke Luang Prabang (LPQ), naik tuk-tuk ke penginapan. Siang hari: jelajahi Kota Tua—Jalan Sisavangvong, arsitektur kolonial Prancis, toko-toko butik. Makan siang di Tamarind (masakan Laos modern) atau Khaiphaen (camilan rumput sungai renyah). Sore hari: Museum Istana Kerajaan (30.000 kip, sejarah Laos dan artefak kerajaan). Kuil Wat Mai di dekatnya (20.000 kip, fasad berlapis emas). Malam: naik Gunung Phousi (20.000 kip, 328 anak tangga) untuk pemandangan matahari terbenam di atas Sungai Mekong. Makan malam dengan pemandangan sungai, jalan-jalan di Pasar Malam (tekstil, lentera, kios makanan). Tidur lebih awal—pemberian sedekah besok pukul 5:30 pagi.
2

Upacara Sedekah & Kuil

5:15 pagi: Upacara sedekah Tak Bat (pengamatan atau partisipasi dengan hormat—beli nasi lengket dari penjual, duduk di bangku, berpakaian sopan). Sarapan di Saffron Coffee atau Joma Bakery (kue-kue Prancis). Pagi: Wat Xieng Thong (20.000 kip, kuil terindah di Laos—mosaik Pohon Kehidupan, atap bertingkat). Jalan-jalan di tepi sungai ke Wat Sene, Wat Nong, pusat tenun tradisional. Makan siang di Coconut Garden (buffet Laos). Sore: Ock Pop Tok Living Crafts Centre (gratis, tonton penenun, workshop opsional 350.000 kip). Malam: pelayaran matahari terbenam di Mekong (opsional, 100.000 kip), atau bar tepi sungai (Utopia Bar, suasana santai). Makan malam di kios makanan Pasar Malam.
3

Air Terjun Kuang Si

Berangkat pagi (pukul 8 pagi): Naik songthaew bersama ke Air Terjun Kuang Si (30 km, 50.000–60.000 kip per orang, atau tuk-tuk pribadi 300.000–400.000 kip untuk fleksibilitas). Tiba pukul 9 pagi, berenang di kolam biru turquoise (bawa pakaian renang dan handuk), trekking ke tingkat atas (kolam yang masih alami, lebih sedikit orang). Kunjungi Pusat Penyelamatan Beruang di pintu masuk (termasuk dalam tiket masuk 60.000 kip). Makan siang piknik atau beli makanan di air terjun. Sore hari: kembali melalui Taman Kupu-kupu Tat Kuang Si (opsional, 50.000 kip) atau peternakan susu kerbau. Kembali ke kota pukul 3-4 sore. Malam: menikmati matahari terbenam di Wat Phabattai di seberang sungai (tenang, suasana lokal), makan malam di Restoran Bamboo (pemandangan taman, hidangan tradisional).
4

Gua Pak Ou & Keberangkatan

Pagi: naik perahu lambat ke Gua Pak Ou (2 jam hulu Sungai Mekong, perahu bersama 65.000–100.000 kip per orang, berangkat pukul 8 pagi). Gua Tham Ting bagian bawah (tiket masuk 20.000 kip, ribuan patung Buddha). Naik ke Gua Tham Theung bagian atas (bawa senter, lebih banyak patung Buddha). Perahu pulang berhenti di desa whisky (Ban Xang Hai—cicipi whisky beras Lao-Lao). Kembali ke Luang Prabang pukul 1–2 siang. Sore hari: belanja terakhir (kios-kios Pasar Malam buka lebih awal), mengunjungi kuil-kuil, atau bersantai di tepi sungai. Opsional: pijat (60.000–100.000 kip per jam). Penerbangan malam atau tinggal lebih lama (banyak yang melakukannya—Luang Prabang sangat memikat!).

Tempat Menginap Luang Prabang

Kota Tua UNESCO

Paling cocok untuk: Pusat sejarah, kuil, arsitektur kolonial, Pasar Malam, mudah dijangkau dengan berjalan kaki, pusat wisata, menawan

Pantai Sungai Mekong

Paling cocok untuk: Pemandangan matahari terbenam, restoran, perjalanan perahu, upacara sedekah pagi, suasana yang santai

Melintasi Sungai Nam Khan

Paling cocok untuk: Sisi yang lebih tenang, desa-desa lokal, kuil matahari terbenam (Wat Phabattai), autentik, kurang ramai turis.

Sekitar Kota (Kawasan Kuang Si)

Paling cocok untuk: Air terjun, alam, suaka gajah, perjalanan sehari, bersepeda di pedesaan, desa-desa suku pegunungan

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Apakah saya memerlukan visa untuk mengunjungi Laos?
Warga negara kebanyakan mendapatkan visa on arrival di Bandara Luang Prabang (LPQ). Biaya: US$Rp 629.630 untuk kebanyakan warga negara (US$Rp 314.815 untuk warga negara China/Vietnam), berlaku 30 hari. Perbatasan darat bervariasi sekitar US$Rp 472.222–Rp 708.333 Bawa: 2 foto paspor, uang tunai ( USD, tidak menerima kartu kredit), paspor berlaku minimal 6 bulan. Proses 15-30 menit. Visa elektronik tersedia secara online melalui laoevisa.gov.la (ajukan 3+ hari sebelumnya). Beberapa kewarganegaraan (ASEAN, Jepang) mendapat masuk gratis. Selalu verifikasi aturan visa Laos terkini.
Kapan waktu terbaik untuk mengunjungi Luang Prabang?
November-Februari adalah musim sejuk—cuaca sempurna (15-28°C), kering, langit cerah, waktu terbaik tetapi paling ramai. Maret-Mei adalah musim panas—panas terik (30-40°C), kering, berdebu, Tahun Baru Laos pertengahan April (festival air seru tetapi ramai). Juni-Oktober adalah musim hujan—hujan sore setiap hari, lembap, pemandangan hijau, air terjun penuh, sedikit turis, harga murah. Terbaik: November-Februari untuk cuaca ideal, atau September-Oktober untuk pemandangan hijau subur dan sedikit keramaian.
Berapa biaya perjalanan ke Luang Prabang per hari?
Pelancong dengan anggaran terbatas dapat menikmati Rp 340.000–Rp 595.000/hari untuk penginapan, makanan jalanan, dan berjalan kaki/bersepeda. Pelancong kelas menengah membutuhkan Rp 850.000–Rp 1.360.000/hari untuk hotel yang nyaman, makan di restoran, dan tur. Penginapan mewah mulai dari Rp 2.550.000+/hari. Makanan: makanan jalanan 20.000-40.000 kip/Rp 13.600–Rp 27.200 restoran 60.000-150.000 kip/Rp 42.500–Rp 102.000 Kuang Si Falls 60.000 kip/Rp 40.800–Rp 44.200 Luang Prabang sangat terjangkau—salah satu destinasi dengan nilai terbaik di Asia Tenggara.
Apakah Luang Prabang aman untuk wisatawan?
Sangat aman—tingkat kejahatan rendah, penduduk lokal ramah, suasana santai. Pencurian kecil-kecilan kadang terjadi (awas tas di pasar ramai), pencurian motor (gunakan parkir hotel), dan penipuan turis jarang terjadi. Bahaya: lalu lintas (awas motor), berenang di Kuang Si (batu licin, tenggelam sering terjadi—tetap di area yang ditentukan), dan menyewa motor tanpa lisensi (denda jika tertangkap, kecelakaan umum di jalan pegunungan). Upacara Tak Bat: partisipasi yang sopan sangat penting—jangan menyentuh biksu, jaga jarak, berpakaian sopan. Secara keseluruhan, Luang Prabang adalah salah satu destinasi teraman di Asia Tenggara.
Apa itu upacara sedekah Tak Bat?
Tradisi Buddha harian di mana ratusan biksu berjalan melalui kota pada fajar (pukul 5:30-6:30 pagi) mengumpulkan sedekah (nasi lengket, buah) dari penduduk lokal dan turis. Ikuti dengan hormat: duduk di bangku rendah (jangan berdiri di atas biksu), lepas sepatu, berpakaian sopan (bahu/lutut tertutup), jangan menyentuh biksu atau mendekati terlalu dekat, beli persembahan dari penjual yang sah (bukan anak-anak penipu), dan jangan menggunakan flash saat memotret. Ini adalah ritual suci, bukan pertunjukan turis—amati dengan tenang atau jangan hadir. Alternatifnya, tonton dengan hormat dari jarak jauh. Pengalaman budaya paling bermakna di Luang Prabang.

Aktivitas Populer

Tur dan pengalaman terpopuler di Luang Prabang

Lihat Semua Aktivitas

Siap Mengunjungi Luang Prabang?

Pesan penerbangan, akomodasi, dan aktivitas Anda

Luang Prabang Panduan Perjalanan

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Segera hadir

Hal-hal yang dapat dilakukan

Segera hadir

Itinerary

Segera hadir – Rencana harian untuk perjalanan Anda